Kamis, 12 April 2012

Kisah masa kecil para bintang

Yaa, kali ini saya mau bercerita, atau menceritakan kembali buku yang saya baca. Dan amat saya suka! Judul bukunya "Kisah Masa Kecil Para Bintang". Penerbitnya Dar!Mizan. Mengapa saya amat sangat tertarik? karena di belakang buku ini tertulis:

Tahukah kamu, saat masih kanak-kanak, Lionel Messi pernah ditolak menjadi pemain sepak bola karena tubuhnya terlalu kecil? Wayne Rooney, striker hebat dari Manchester United, ternyata sering berlatih bola menggunakan kaleng minuman ringan. Terus, siapa yang nggak kenal Fernando Torres? Kehebatan si El-Nino dalam mencetak gol, ternyata terinspirasi oleh kartun Tsubasa!
Nah, penasaran dengan kisah masa kecil para bintak sepak bola lainnya? Kita baca langsung saja, yuk!

Saya yang sebelumnya abis ngedengerin lagu Waka Waka, langsung ngambil tuh buku dan megang erat-erat (lo kira balon fin -_-") Begitu sampe rumah langsung baca isinya, WOW bab pertamanya tentang si cute MESSI! OMG, melting saya bacanyaa. hiahaha. Dulu, setiap ayahnya pulang kerja anak2nya selalu diajak main, tapi cuma kakak2nya messi doang. Dia nggak, sementara ayah & ibunya juga ngga percaya kalo messi bisa jadi pemain bola karna badannya yang kecil. Satu-satunya orang yg percaya kalo dia bisa jadi pemain sepak bola itu cuma Neneknya! Dia juga ternyata kekurangan hormon, jadi harus disuntik setiap hari atau kalo ngga, tingginya akan berhenti di angka 150 cm!!! BAYANGIN. 150 tuh setinggi Gue. Gilaaa. Ckckckc. Akhirnya ngga tau deh siapa, nelpon ke managernya Barcelona, trus messi dibeli sama mereka, trus dikasih tambahan duit buat bayar suntikan2nya itu. jadi hidup Messi aman deh. Oke, gue gak pandai menceritakan kembali cerita orang -_- kecuali cerita gue sendiri. Hehehe.

Kalo Torres itu. OH! Dia itu suka bola gara-gara Tsubasa. Percaya nggak percaya, waktu umur 6 tahun dia sama kakaknya ISRAEL (nama yang ga bngt), setiap sore selalu nonton Kapten Tsubasa, trus pernah pada suatu hari (jiielah) abis nonton Tsubasa, si Torres & kakaknya main bola. Si Torres yang jadi kipper. Taukan yak lo pada, kalo kipper itu loncat gitu lah. Eh begitu sampe bawah, dia megang bibirnya dan oow, berdarah, trus giginya copot dua. Mulai saat itu dia nggak mau jadi Kipper lagi. Ah pokoknya kocak dah!

Yang super-parah menjijik-an itu Park Ji-Sung. Gara-gara dulu dia itu kurus banget, dan nafasnya nggak kuat, akhirnya si Ibu & Ayahnya terpaksa ngasih dia ramuan ala negaranya (korea), yang katanya bikin kuat, What its that? JUS KATAK. Oke gue bold JUS KATAK. Dapat dibayangkan seperti apa rasanya? Iuuuh muntah-muntah gue mah kalo disuruh minum begituan :p Sampe sekarang, sebelum main dia selalu minum jus itu. Dan karna itu juga nafasnya jadi kuat banget & dia dijuluki "Si 3 Paru-Paru"

Yang kasian tuh Cr & Kaka. Why? Kalo Kaka, nyaris di vonis patah tulang sebelum pertandingan, gara-gara kepeleset di deket kolam renang. Nah kalo CR? Setiap pulang sekolah. Yaa sore gitulah, dia pasti langsung ke lapangan trus main bola. Dan pulang ke rumah jam 9 malem! gila banget yak main bolanya? Tapi biasanya dia nggak keluar lewat pintu kalo mau ke lapangan. Dia kabur lewat jendela kamarnya. Ibunya sih tau. Tapi kenapa nggak pernah di marahin? Setiap jam 9 malem itu dia pulang dengan wajah babak belur sambil nangis. Lha? Kenapa? Setiap dia main, lawannya kebanyakan orang yang lebih besar. Taulah sendiri kalo CR tuh selalu ngotot pengen nge-goalin, nah si tim lawan ngga terima, jadilah si CR di keroyokin. Ckckck. Kasian.

Okey? Gimana? Tertarik. Masih banyak lagi kisah seru mereka ;) Baca deh. Bagi kalian pecinta bola.

Sekian and bye!

Masa Kecil Cristiano Ronaldo : Si Culun Yang Lugu dan Sederhana

DULU dia begitu culun, lugu, dan terkesan sederhana. Sebagai anak dari lingkungan orang miskin, naik pesawat pun tak pernah. Bahkan, dia belum pernah meninggalkan daerahnya, Madeira.
Itulah Cristiano Ronaldo kecil seperti terungkap dalam buku tulisan Luca Caioli, Ronaldo: The Obsession for Perfection.

Lalu, Fernao Sousa bagaikan godfather baginya dan memberi jalan perubahan besar dalam hidupnya. Ia menemani Ronaldo ke Lisabon pada 1997 untuk menjalani ujian di klub Sporting Lisbon. Ketika itu usianya baru 12 tahun.

Jika bisa memilih, dia memilih ke Benfica. Ini klub pujaan ayah dan saudara laki-lakinya. Tetapi, ibunya selalu memuja Sporting dan dia berharap anaknya akan sehebat Luis Figo.
Selain itu, tak mungkin Ronaldo melewatkan kesempatan besar diuji di salah satu klub terbesar Portugal itu. Sporting memiliki akademi sepak bola yang telah melahirkan nama-nama besar, seperti Paolo Futre, Luis Figo, dan Simao.
sumber: kompas.com
Sporting tertarik kepada Ronaldo. Dia sendiri yakin bisa diterima klub itu karena merasa memiliki bakat yang baik. Dia berpikir bisa membuat klub itu menyukainya. Tetapi, umurnya baru 12 tahun. Dan, ketika dia datang dan terlibat dalam latihan, kegairahan muncul.
Sang pelatih, Paulo Cardoso dan Osvaldo Silva, berada di sana mengamati permainan Ronaldo. Mereka sebenarnya tak terlalu tertarik oleh postur Ronaldo yang terkesan ceking. Tapi, begitu melihat aksinya, mereka langsung jatuh cinta. Sang bocah dari Madeira itu begitu lengket membawa bola dan bisa melewati dua atau tiga pemain lawan. Dia juga tak berhenti bergerak, seperti penampil tunggal yang bisa memainkan bola ke mana pun suka.
“Saya langsung menatap ke Osvaldo dan berkata, ‘Anak ini berbeda. Dia memiliki sesuatu yang istimewa’,” kata Cardoso.
“Dan, ternyata bukan hanya kami yang berpikir begitu. Pada akhir sesi latihan, semua anak mengerubungi dirinya (Ronaldo). Mereka tahu dialah pemain terbaik,” tambahnya.
Para pelatih terkesan. Mereka ingin melihatnya bermain lagi pada hari berikutnya di Stadion Jose Alvalade. Kali ini, Direktur Akademi Sepak Bola Sporting, Aurelio Pereira, akan datang menyaksikan pertandingan.
“Dia sangat berbakat. Dia bisa bermain dengan kedua kakinya. Ia juga sangat cepat. Ketika bermain, bola seolah melekat tubuhnya,” puji Pereira.
“Tapi, apa yang membuat saya terkesan adalah determinasinya. Kekuatan karakternya terpancar. Dia sangat bersemangat, tak takut, dan tak minder kepada pemain yang lebih tua. Dia punya nilai kepemimpinan yang hanya dimiliki pemain hebat. Ketika berada di ruang ganti, semua anak membicarakan dirinya dan ingin tahu dirinya. Dia memiliki semuanya. Sangat jelas dia lebih baik dari lainnya,” puji Pereira lagi.
Pada 17 April 1997, Paulo Cardoso dan Osvaldo Silva kemudian menulis rekomendasi yang berbunyi: “Pemain yang memiliki bakat istimewa dan teknik luar biasa, terutama pintar mengelak dan membelokkan arah, juga punya gerakan hebat.”
Artinya, Cristiano Ronaldo dos Santos Aveiro sudah lulus ujian. Dia bisa bermain di Sporting Lisbon, tetapi harus mencapai kesepakatan dengan Nacional da Madeira dulu.
Saat itu, Ronaldo memang milik klub Nacional da Madeira. Sementara klub itu telah berutang kepada Sporting sebesar 22.500 euro (sekitar Rp 268,4 juta) atas pembelian pemain muda, Franco.
Maka, Ronaldo bisa diambil Sporting sebagai pelunasan utang. Harga 22.500 euro untuk anak usia 12 tahun jelas terlalu berlebihan. Namun, Sporting merasa tak keberatan karena bagian dari investasi, dan Ronaldo adalah investasi besar.
Pada 28 Juni 1997, Pereira menyiapkan laporan baru, “Meski ini terkesan absurd untuk membayar anak 12 tahun sebesar itu, bakatnya sebanding dengan harga tersebut. Ini sudah terbukti selama ujian dan disaksikan semua pelatih. Dia akan menjadi investasi besar di masa depan.”
Transfer Ronaldo ke Sporting berjalan lancar. Nacional da Madeira puas karena utangnya lunas. Sebaliknya, Sporting punya investasi besar.
Dan, benar. Pada 2003, Sporting bisa menjual Ronaldo ke Manchester United (MU) seharga 15 juta euro (sekitar Rp 178,9 miliar untuk kurs saat ini). Dia menjadi pemain pertama asal Portugal di klub itu.
Ronaldo segera menyatu dan menjadi bintang. Dia pun bisa menggantikan posisi kebintangan David Beckham yang akhirnya pindah ke Real Madrid. Bahkan, publik seolah segera melupakan Beckham karena kebintangan Ronaldo. Bersama MU, dia ikut menghadirkan tiga gelar Premier League, satu Piala FA, dua Piala Liga, satu Community Shield, satu Liga Champions, dan satu Piala Dunia Klub.
Sederet gelar yang cukup menghiasi kebesarannya. Anak yang tadinya culun itu telah berubah menjadi superstar yang kemudian dijual ke Real Madrid dengan rekor transfer tertinggi dalam sejarah sepak bola, yakni sebesar 94 juta euro (sekitar Rp 1,1 triliun). Nilai yang mengalahkan rekor transfer Zinedine Zidane kala dibeli Madrid dari Juventus.
Data Ronaldo
Nama lengkap: Cristiano Ronaldo dos Santos Aveiro
Tempat/Tanggal lahir: Funchal, Madeira (Portugal), 5 Februari 1985
Tinggi: 1,86 m
Posisi: Gelandang/penyerang
Nomor kostum: 7
Klub: Andorinha (1993–1995), Nacional (1995–1997), Sporting Lisbon (1997–2002)
Karier Senior: Sporting Lisbon (2002–2003), Manchester United (2003–2009), Real Madrid (2009–…)
Gelar Klub
Bersama MU
Juara Premier League (3): 2006–07, 2007–08, 2008–09
Piala FA (1): 2003–04
Piala Liga (2): 2005–06, 2008–09
Community Shield (1): 2007
Liga Champions (1): 2007–08
FIFA Club World Cup (1): 2008
Bersama Real Madrid
Juara Copa del Rey (1): 2010–11
Gelar Individu
UEFA Euro All-Star Team (1): 2004
Bravo Award (1): 2004
Pemain Muda Spesial versi FIFPro (2): 2004, 2005
Pemain Terbaik Portugal (1): 2006–07
UEFA Team of the Year (6): 2003–04, 2006–07, 2007–08, 2008–09, 2009–10, 2010–11
Pemain Terbaik Sir Matt Busby (3): 2003–04, 2006–07, 2007–08
FIFA FIFPro World XI (5): 2007, 2008, 2009, 2010, 2011
Pemain Muda Terbaik PFA (1): 2006–07
Pemain Terbaik PFA (2): 2006–07, 2007–08
Pemain Terbaik versi Fans PFA (2): 2006–07, 2007–08
PFA Premier League Team of the Year (4): 2005–06, 2006–07, 2007–08, 2008–09
Pemain Terbaik FWA (2): 2006–07, 2007–08
Pemain Terbaik Barclays (2): 2006–07, 2007–08
Premier League Player of the Month (4): November 2006, Desember 2006, Januari 2008, Maret 2008
Top Scorer Premier League (1): 2007–08
Barclays Merit Award (1): 2007–08
Top Scorer Liga Champions (1): 2007–08
Top Scorer Eropa (2): 2007–08, 2010–11
Penyerang Terbaik UEFA (1): 2007–08
Pemain Terbaik Klub UEFA (1): 2007–08
Runner-up Pemain Terbaik FIFA Club World Cup (1): 2008
Ballon d’Or (1): 2008
Pemain Terbaik Dunia versi FIFA (1): 2008
Pemain Terbaik Dunia versi FIFPro (1): 2008
Onze d’Or (1): 2008
Pemain Terbaik Dunia (1): 2008
FIFA Puskas Award (1): 2009
Top Scorer Copa del Rey (1): 2010–11
Top Scorer La Liga (1): 2010–11